Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Ayub 9:14

9:14 lebih-lebih aku, bagaimana aku dapat membantah Dia, memilih kata-kataku di hadapan Dia?

Ayub 13:15

13:15 Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku, namun aku hendak membela peri lakuku di hadapan-Nya.

Bilangan 20:12

20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."

Lukas 1:20

1:20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."

Full Life: IA HENDAK MEMBUNUH AKU, TAK ADA HARAPAN BAGIKU

Nas : Ayub 13:15

(versi Inggris NIV -- sekalipun Ia membunuh aku, namun aku akan berharap kepada-Nya). Dalam ayat ini terdapat pernyataan yang paling mengagumkan tentang iman akan kebaikan Allah yang pernah diungkapkan. Apa pun yang diizinkan Allah terjadi atas Ayub, apa pun beban yang ditimpakan kepadanya, bahkan sekalipun dia "dibunuh" oleh-Nya, Ayub percaya bahwa akhirnya Allah tidak akan mengecewakan dia. Paulus mengungkapkan keyakinan yang sama tentang kasih Allah bagi umat-Nya yang setia pasal (Rom 8:39). Walaupun Tuhan mengambil kenyamanan demi kenyamanan, kesehatan dirusakkan dan gelombang-gelombang kesulitan menimpa kita, melalui kasih karunia Yesus Kristus dan kuasa kematian-Nya yang menyelamatkan, kita dapat mempercayai Allah dengan iman yang kokoh, yakin bahwa Dia itu benar, adil, dan baik (bd. Rom 8:37-39).

Full Life: KAMU TIDAK AKAN MEMBAWA JEMAAH INI MASUK KE NEGERI.

Nas : Bil 20:12

Musa dilarang memimpin umat Allah memasuki Kanaan karena ia tidak mengikuti perintah Tuhan dengan cermat (bd. ayat Bil 20:8 dengan ayat Bil 20:11). Musa merupakan pemimpin rohani umat Allah, yang dipakai Allah ketika memberikan Taurat-Nya. Tanggung jawabnya untuk menaati perintah Tuhan lebih besar karena kedudukan dan pengaruhnya lebih besar (bd. Yak 3:1).

  1. 1) Musa berdosa dalam dua hal. Pertama, ia berbicara dengan gegabah seakan-akan kemuliaan dan kuasa Allah tinggal di dalam dirinya dan Harun (ayat Bil 20:10; bd. Mazm 106:33). Kedua, kemudian ia bertindak dengan gegabah ketika ia dengan marah memukul batu karang itu dua kali dan bukan dengan berbicara kepadanya sesuai dengan perintah Allah (ayat Bil 20:11).
  2. 2) Dengan berbicara dan bertindak secara gegabah, Musa menunjukkan bahwa ia tidak mempercayai Allah (ayat Bil 20:12) dan dengan demikian "memberontak" terhadap perintah Allah (ayat Bil 20:24). Pada saat yang kritis itu, Musa kehilangan iman dan ketaatannya, yang selalu menjadi tanggapan yang tepat atas firman Allah yang dinyatakan (bd. Ul 9:23; 1Sam 12:15; 1Raj 13:21; 2Raj 17:14; Mazm 106:33). Lagi pula, Musa tidak memperlakukan Allah sebagai Allah yang kudus dan layak, serta memilih untuk tidak takut kepada-Nya, dan tidak menaati perintah-Nya.
  3. 3) Melalui ayat-ayat ini Allah mengingatkan semua pelayan Injil bahwa tanggung jawab mereka untuk menaati firman Allah adalah lebih besar karena kedudukan dan pengaruh mereka. Sama seperti Musa menjadikan dirinya tidak layak menuntun bangsa Israel memasuki Kanaan, demikian pula dengan sikap tidak setia kepada perintah Allah maka hamba-hamba Allah dewasa ini dapat menjadikan diri tidak layak untuk selamanya dari bagian kepemimpinan tertentu (1Tim 3:1-7;

    lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Job 9:14 13:15,Nu 20:12,Lu 1:20
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)